Jumat, 23 Maret 2012

KRISIS TANGGUNG JAWAB


AMANAT PEMBINA UPACARA
SENIN, 25 OKTOBER 2010

TRIPLE SEVENTEEN
OLEH : Bpk. M. Zaini, S.Pd.








Perlu dicamkan diera modernisasi pada prinsipnya saya memanatau dan kita lihat para generaasi muda telah mengalami krisis tanggung jawab. Kita ambil contoh pada pelaksanaan upacara hari ini, menunjukan  dimana letak tanggungjawab  saudara. Krisis tanggung jawab meliputi tiga aspek :
  1. krisis tanggung jawab inteektual. Ciba kita renungkan, siswa sekarang seandainya tudak mumpuni / tidak mengauasai marteri sendaianya mendapat nolai yang buruk mereka akan protes. Demikian juga Guru/pendidik dalam memberikan nilai juga tidak objektif. Kaqlau dahulu anak sekolah tidak naik sekolah, nilai merah itu hal biasa. Sekarang ilai distandarisisr nilai minimak tujuh. Qkui atau tida di era 60/70-an siswa lulusan SR mampu menjadi seorang pendiidik/teladan.
  2. Krisis tanggung jawab sosial. Di era sekarang ini nilai sosial sudah mulai pudar. Lebih cenderung nilai-nilai induvidualistis yang lebigh ditonjolkan eginya yang dotonjolkan/ semangat gitong royong mulai pudar, budaya gotong royong sudah mulai hilanmg.
  3. Krisis tanggung jawab moral. Coba kita perhatikan., moralitas generasi muda saat ini sudah amat biorok. Kalau dahulu ada sumpah pemuda., pemuda yang tampil beda berani mengambil sumbpah untuk menyatukan bangsa. Sekatamg para generasi muda berani mengambil sumpah apa. Sebagai generasi muda hendaknya bisa mawas diri untuk menyelamatkan diri dari ketiga krisis tersebut.

Seorang pendidik sudah banyak menampaakkan moral tidajk sebagai pendidik. Pelajar tidak mnampakkan jiwa keterpelajarannya.
Untuk itu mari kita bertekat utnuk memerangi krisiis tersebut. Belajar yang sungguh2, sebagai sisewa tanggung jawb intelektual saudara adalah nimor satu beajar dan belajar jangan hanya ,negandalkan informasi atau tranefer iomu dari bapak/ibu guru saja. Tuntutlah ilmuu setelah mendapat ilmu aplikasikan dalam kehidupan sehatri-hari. Ilmu tidak hanya untukdiketahui, tapi untuk dipahami, steelah dipahami dihaayati setelah itu diamalkan. Ilmu tidk hanya dihafal.
Generasi muda sekaarang sudah tidak mengenal sejarah lagi. Dalamb bahasa lain mungkin ke depan generasi muda tidak memeliki argumentasi yang logis rasional. Mungkin kedepan genreasi muda itu argunentasi yang diajukan argumentasi pokoke. Coba kita banyangkan sejarah memilki nilai yang luar biasa. Kalau kita mampu nemqmhami sejarah mampu menbgambil teladan maampu mebgambil hikamh . insaya Allah kita tidak akan terkena ketiga krisis tanggung jawab tersebut. Mari kita pelajrai jetrah dnegan seksama kita ambil keteladanan dan hikmahnya.



Oleh redaksi mading MTs Sholihiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar